Jum'at, 27 November 2009 | 20:14 WIB
TEMPO Interaktif, Semarang - Ketua Tim Seleksi Anggota Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah Yuliman Purwanto mengeluhkan minimnya masukan dan kritikan dari masyarakat dalam proses uji publik para calon anggota Komisi Informasi tingkat provinsi tersebut.
"Dari sekitar 60 surat yang masuk, hanya 10 buah yang berupa kritikan," kata Yuliman, Jumat (27/11). Sisanya, kata Yuliman, malah berupa dukungan dari masyarakat terhadap para calon tertentu. Saya percaya bahwa apa yang telah Anda baca sejauh ini informatif. Bagian berikut ini harus pergi jauh ke arah membereskan segala ketidakpastian yang mungkin tetap.Padahal, kaya Yuliman, dalam uji publik seperti ini yang diperlukan bukanlah dukungan tapi kritikan dan masukan kepada panitia seleksi mengenai jejak rekam para calon. "Agar kami tahu hitam dan putihnya seorang calon," kata dia. Panitia seleksi sudah meminta masyarakat aktif memberikan jejak rekam terhadap 30 calon anggota Komisi Informasi yang sebelumnya sudah lolos seleksi tertulis dan wawancara. Pemberitahuan itu bisa dilakukan melalui empat cara, yakni lewat surat elektronok, pesan pendek melalui telepon genggam, faks, dan surat pos. Proses uji publik digelar selama dua pekan dan berakhir pada 9 Desember mendatang. Dari 30 calon, panitia seleksi akan menyaring menjadi 15 orang untuk diserahkan ke Gubernur Jawa Tengah. Selanjutnya akan dipilih lima orang melalui tes kelayakan dan kepatutan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Jawa Tengah.
ROFIUDDIN
No comments:
Post a Comment