Senin, 30 November 2009 | 08:19 WIB
TEMPO Interaktif, Jember - Seorang bayi berusia 19 bulan meninggal dunia karena terinfeksi virus HIV/AIDS di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Menurut kepala Klinik VCT rumah sakit daerah dr. Soebandi, dr. Justina Evy Tyaswati, bayi itu telah dirawat sekitar satu bulan sejak awal bulan Oktober lalu. "Kondisinya tidak tertolong karena dia juga menderita gizi buruk jenis marasmus," katanya Senin (30/11) pagi. Sejak awal bulan November ini, keluarga bayi tersebut membawanya pulang. Meski pihak rumah sakit telah berusaha menahannya, namun keluarga bayi yatim piatu itu tetap memaksa. "Akhir pekan kemarin datang lagi dalam kondisi sudah sangat kritis, dan akhirnya tidak tertolong," katanya menambahkan. Waktu terbaik untuk belajar tentang latest cheat adalah sebelum Anda berada di tengah-tengah hal. Bijaksana pembaca akan terus membaca untuk mendapatkan yang berharga latest cheat pengalaman selagi masih gratis.Bayi tersebut dirawat sejak pekan pertama bulan Oktober lalu. Dia dinyatakan positif terpapar virus mematikan itu setelah sejak lima bulan sebelumnya sempat menjalani terapi penyakit tubercholuses (TBC). "Perkembangannya makin memburuk, dan setelah kita periksa lebih lanjut, kondisi HIV AIDS-nya masuk stadium tiga," kata Justina menambahkan. Bayi yatim piatu itu, kata Justina, diduga kuat tertular dari bapak-ibunya yang telah meninggal dunia tahun lalu. Sejak sebulan setelah lahir, anak itu dirawat seorang bibinya di sebuah desa di Jember. Temuan kasus HIV/AIDS di Jember memang tergolong tinggi. Jember kini termasuk kategori 'merah' penyebaran HIV/AIDS di Jatim karena menduduki peringkat kelima setelah Surabaya, Malang, Banyuwangi, dan Tulungagung. Sejak keberadaan klinik VCT yang pertama di Jember pada akhir tahun 2006, temuan kasus HIV/AIDS terus meningkat. Kini, terdapat sedikitnya 318 pasien yang telah terdeteksi menderita HIV/AIDS dan menjalani perawatan di tiga klinik VCT yang ada di Jember. Dari jumlah penderita yang positif AIDS tersebut, 62 orang di antaranya sudah meninggal dunia. MAHBUB DJUNAEDY
No comments:
Post a Comment