Friday, November 27, 2009

Pedagang Hewan Kurban di Makassar Membandel

Artikel berikut mencakup informasi terkait yang mungkin menyebabkan Anda untuk mempertimbangkan kembali apa yang Anda pikir Anda mengerti. Yang paling penting adalah untuk belajar dengan pikiran yang terbuka dan bersedia untuk merevisi pemahaman Anda jika perlu.

Jum'at, 27 November 2009 | 19:52 WIB

TEMPO Interaktif, Makassar - Himbauan Pemerintah Kota Makassar agar pedagang tidak menjual hewan kurban di pinggir jalan ternyata tidak digubris. Puluhan pedagang tetap menjual hewan kurban di pinggir jalan hingga Idul Adha, Jumat (27/11).

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Makassar Marimin Tahir mengatakan pihaknya telah menurunkan tim sebanyak 30 orang untuk menertibkan pedagang hewan. Namun, tim tersebut tidak bisa berbuat banyak karena pedagang tetap membandel. "Kalau sudah ditertibkan, mereka kembali lagi," kata Marimin.

Marimin mengaku kewalahan bila penertiban pedagang hanya dilakukan satuan polisi pamong praja. Dia menilai perlu kerja sama terpadu antarinstansi yang berkaitan dengan hewan kurban. "Misalnya Dinas Kelautan yang juga menangani hewan," terang dia.

Fenomena pedagang hewan juga harus menjadi catatan penting bagai pemerintah. Ke depannya, kata Marimin, perlu ada regulasi yang lebih ketat. "Sebaiknya ada penerapan sanksi," usul dia.

Apakah semuanya masuk akal sejauh ini? Jika tidak, aku yakin bahwa hanya dengan sedikit lebih membaca, semua fakta akan jatuh ke tempatnya.

Hasil pantaun Tempo, Jumat (27/11), sejumlah hewan ternak seperti sapi dan kambing dijual tak jauh dari ruas jalan protokol Makassar. Titik penjualan di antaranya di sepanjang Jalan AP Pettarani, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Gunung Bawakaraeng, Jalan Masjid Raya, dan Jalan Hertasning.

Bahkan para pedagang menyembelih hewan tak jauh dari pinggir jalan. Sisa penyembelihan bertumpuk di pinggir jalan, seperti kulit sapi dan kambing. Akibatnya, timbul bau menyengat yang mengganggu kenyamanan para pengendara.

Pekan lalu, Wakil Wali Kota Makassar Supomo Guntur meminta pedagang tidak menjual hewan di sembarang tempat termasuk di pinggir jalan. Ia memberi batas waktu hingga lebaran untuk menghentikan penjualan. "Merusak keindahan kota," kata dia.

Direktur Rumah Potong Hewan Sudirman mengingatkan para pedagang menyimpan hewan ternaknya di penampungan pemerintah. Namun hal itu juga tidak mendapat respons. "Hewan yang dijual sembarangan, tidak dijamin kesehatannya, " kata Sudirman.

TRI SUHARMAN

Mengetahui cukup tentang latest cheat untuk membuat padat, pilihan informasi pemotongan di atas faktor ketakutan. Jika Anda menerapkan apa yang baru saja Anda pelajari tentang latest cheat, Anda seharusnya tidak perlu khawatir.

No comments:

Post a Comment