Saturday, January 8, 2011

Mabes Polri Akan Otopsi Ulang Jenazah Pemred Mingguan Pelangi Maluku

In today's world, it seems that almost any topic is open for debate. While I was gathering facts for this article, I was quite surprised to find some of the issues I thought were settled are actually still being openly discussed.
Ambon, (tvOne)

Jenazah Alferd Mirulewan, Pemimpin Redaksi Mingguan Pelangi Maluku yang tewas di perairan dermaga pelabuhan Pantai Nama, Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) pada 17 Desember 2010, akan digali dari kubur untuk akan menjalani otopsi ulang oleh tim forensik dari Mabes Polri.

Ketua Maluku Media Centre (MMC), Insany Syahbarwaty di Ambon, Sabtu malam mengatakan, berdasarkan informasi yang diterimanya, tim forensik Mabes Polri akan ke Kisar pada Minggu (9/12) atau Senin (10/12).

"Kapolsek Pulau Pulau Terselatan, MBD, Z. Wakanno sudah mendatangi keluarga almarhum Alfret di Kisar untuk minta persetujuan dilakukan otopsi ulang dan disetujui," kata Insany Syahbarwaty via telepon selulernya.

Dia mengatakan, perkembangan kasus tewasnya Mirulewan yang diduga dibunuh karena melakukan investigasi jurnalistik terhadap bongkar muat dan penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Kapal LCT Cantika 01 di Pelabuhan Nama menunjukkan adanya peningkatan dengan ditetapkannya dua orang sebagai tersangka dari 28 saksi yang diperiksa polisi.

It's really a good idea to probe a little deeper into the subject of mobil keluarga ideal terbaik indonesia. What you learn may give you the confidence you need to venture into new areas.

"Sudah ada dua orang yang ditetapkan sebagai tersangka, masing-masing oknum dan warga setempat dan tadi (Sabtu siang - red) telah dilakukan rekonstruksi di Tempat Kejadian Perkara (TKP)," kata Insany tanpa menyebutkan institusi dari oknum itu.

Pada akhir Desember 2010, MMC menerjunkan timnya ke Kisar untuk melakukan investigasi terhadap kematian Mirulewan.

Hasil investigasi itu menyebutkan, Alfred Mirulewan dikabarkan menghilang sejak Rabu (15/12) dini hari, setelah sebelumnya pada Selasa malam (14/12), sekitar pukul 23.00 WIT terlibat adu mulut dengan petugas Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Kisar, Giovani Alfons Assan.

Bukti adu mulut antara Giovani dan Mirulewan terekam dalam kartu memori HP milik korban. Dalam rekaman tersebut Giovani mengaku bahwa BBM yang sedang diturunkan dari LCT Cantika adalah milik Komandan Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan (KPPP) setempat, Evert Fasse.

Pada Minggu (2/1) lalu, Insany mengatakan bahwa hasil investigasi itu akan dikirim kepada presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, Kapolri Komjen Timur Pradopo, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Dewan Pers dan semua organisasi non pemerintah (NGOs) yang bergerak di bidang HAM dan jurnalistik.

"Tim investigasi MC sudah mengantongi sejumlah nama yang dicurigai teribat dalam kasus kematian Alfred dan mereka itu patut diperiksa lebih lanjut," kata Insany kala itu.

So now you know a little bit about mobil keluarga ideal terbaik indonesia. Even if you don't know everything, you've done something worthwhile: you've expanded your knowledge.

No comments:

Post a Comment