Sleman, (tvOne). Banjir lahar dingin Merapi yang menerjang Kawasan Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang terjadi beberapa kali mengakibatkan kerugian mencapai Rp2 miliar. "Sementara ini kerugian yang ditimbulkan akibat banjir lahar dingin baik yang melalui Sungai Gendol maupun Sungai Opak mencapai sekitar Rp2 miliar yang meliputi kerusakan infrastruktur serta sektor pertanian dan perikanan," kata Camat Cangkringan Samsul Bakrie, Senin, (10/1). Menurut Samsul, pihaknya masih terus melakukan pendataan untuk kerugian terutama untuk sektor pertanian dan perikanan. "Hasil pendataan sementara ini kerugian infrastruktur mencapai Rp1,9 miliar, sedangkan kerugian untuk sektor pertanian dan perikanan berkisar Rp100 juta. Namun jumlah tersebut masih fluktuatif karena kami masih terus melakukan pendataan," katanya. Once you begin to move beyond basic background information, you begin to realize that there's more to mobil keluarga ideal terbaik indonesia than you may have first thought.
Samsul mengatakan, terkait dengan kerusakan infrastruktur seperti ambrolnya tujuh jembatan dan satu jembatan perlintasan penduduk pihaknya mengaku belum akan membangun jembatan darurat meskipun saat ini wilayah Cangkringan terbelah menjadi dua di kiri dan kanan Sungai Opak. "Kami belum akan membangun jembatan darurat meskipun saat ini sebenarnya cukup vital, kami masih fokus pada keamanan warganya terlebih dahulu," katanya. Samsul mengatakan, banjir lahar dingin yang beberapa kali menerjang Sungai Opak telah mengakibatkan berbagai infrastruktur rusak. "Kerusakan tersebut meliputi tujuh jembatan dan satu jembatan perlintasan putus,selain itu, kantor Polsek Cangkringan juga rusak berat," katanya. Samsul mengatakan, saat ini kondisi masih rawan terjangan banjir lahar dingin, sehingga pembangunan jembatan darurat belum menjadi prioritas. "Kami pikirkan keselamatan dan keamanan warga terlebih dahulu, nanti kalau kondisi sudah memungkinkan, termasuk hasil kajian pemerintah, pasti perbaikan semua infrastruktur akan dilakukan demi kelancaran warga," katanya. Dari tujuh jembatan yang putus tersebut, kata Samsul, ada satu jembatan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yakni Jembatan Opak yang terletak di Dusun Geblok-Salam, Wukirsari. "Saat ini warga hanya bisa menggunakan jembatan Desa Banjarharjo, Kecamatan Ngemplak yang terletak sekitar tujuh kilometer dari Dusun Panggung, Desa Argomulyo," katanya. (Ant)
Samsul mengatakan, terkait dengan kerusakan infrastruktur seperti ambrolnya tujuh jembatan dan satu jembatan perlintasan penduduk pihaknya mengaku belum akan membangun jembatan darurat meskipun saat ini wilayah Cangkringan terbelah menjadi dua di kiri dan kanan Sungai Opak. "Kami belum akan membangun jembatan darurat meskipun saat ini sebenarnya cukup vital, kami masih fokus pada keamanan warganya terlebih dahulu," katanya. Samsul mengatakan, banjir lahar dingin yang beberapa kali menerjang Sungai Opak telah mengakibatkan berbagai infrastruktur rusak. "Kerusakan tersebut meliputi tujuh jembatan dan satu jembatan perlintasan putus,selain itu, kantor Polsek Cangkringan juga rusak berat," katanya. Samsul mengatakan, saat ini kondisi masih rawan terjangan banjir lahar dingin, sehingga pembangunan jembatan darurat belum menjadi prioritas. "Kami pikirkan keselamatan dan keamanan warga terlebih dahulu, nanti kalau kondisi sudah memungkinkan, termasuk hasil kajian pemerintah, pasti perbaikan semua infrastruktur akan dilakukan demi kelancaran warga," katanya. Dari tujuh jembatan yang putus tersebut, kata Samsul, ada satu jembatan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yakni Jembatan Opak yang terletak di Dusun Geblok-Salam, Wukirsari. "Saat ini warga hanya bisa menggunakan jembatan Desa Banjarharjo, Kecamatan Ngemplak yang terletak sekitar tujuh kilometer dari Dusun Panggung, Desa Argomulyo," katanya. (Ant)
No comments:
Post a Comment