Magelang, (tvOne). Hunian Sementara Korban Banjir Lahar Dingin Gunung Merapi segera disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Magelang Jawa Tengah. "Rencana pembangunan hunian sementara di Kecamatan Dukun yang hanya beberapa unit terealisasi akan dipindahkan ke Desa Jumoyo, Kecamatan Salam," kata Sekretaris Daerah Pemkab Magelang, Utoyo di sela rapat pembahasan penanganan korban banjir lahar dingin di Magelang, Selasa, (11/1). Sebanyak 103 unit hunian itu, katanya, rencananya dibangun di Lapangan Dusun Nglarangan, Desa Jumoyo. Utoyo mengatakan, usul pembangunan hunian itu telah disampaikan Pemkab setempat kepada Pemerintah Provinsi Jateng di Semarang. Sebanyak 4.187 warga korban banjir lahar dingin Gunung Merapi hingga saat ini menempati beberapa lokasi pengungsian yang disiapkan Pemkab setempat. Is everything making sense so far? If not, I'm sure that with just a little more reading, all the facts will fall into place.
Jumlah pengungsi terbesar berada di Tempat Penampungan Akhir Desa Tanjung, Kecamatan Muntilan, yakni sebanyak 1.200 pengungsi berasal dari Desa Sirahan, sedangkan Balai Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, menampung 1.005 pengungsi berasal dari Dusun Gempol, Seloiring, Tegalsari, dan Kadilogo. Sejumlah balai desa dan rumah kepala desa lainnya juga untuk menampung pengungsi. Utoyo mengatakan, pihaknya selanjutnya mengkaji secara saksama tentang kemungkinan merelokasi warga ke tempat yang lebih aman terutama di Desa Jumoyo atau wilayah lain di Kecamatan Salam. "Kami mengkaji kemungkinan untuk menjadikan dusun-dusun di Kecamatan Salam sebagai tempat relokasi, atau kalau warga mau juga bisa mengikuti program transmigrasi," katanya Pada kesempatan itu, dia juga mengatakan, total kerugian akibat banjir lahar dingin Merapi masih dihitung secara detail. Tetapi, katanya, kerugian sementara diperkirakan antara satu hingga dua miliar rupiah antara lain sektor pertanian, sarana dan prasarana, serta perumahan. Petugas, katanya, terus menyalurkan bantuan logistik kepada warga di berbagai pengungsian. "Persediaan logistik mencukupi kebutuhan mereka termasuk uang lauk pauk kami salurkan sesuai dengan ketentuan," katanya. (Ant)
Jumlah pengungsi terbesar berada di Tempat Penampungan Akhir Desa Tanjung, Kecamatan Muntilan, yakni sebanyak 1.200 pengungsi berasal dari Desa Sirahan, sedangkan Balai Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, menampung 1.005 pengungsi berasal dari Dusun Gempol, Seloiring, Tegalsari, dan Kadilogo. Sejumlah balai desa dan rumah kepala desa lainnya juga untuk menampung pengungsi. Utoyo mengatakan, pihaknya selanjutnya mengkaji secara saksama tentang kemungkinan merelokasi warga ke tempat yang lebih aman terutama di Desa Jumoyo atau wilayah lain di Kecamatan Salam. "Kami mengkaji kemungkinan untuk menjadikan dusun-dusun di Kecamatan Salam sebagai tempat relokasi, atau kalau warga mau juga bisa mengikuti program transmigrasi," katanya Pada kesempatan itu, dia juga mengatakan, total kerugian akibat banjir lahar dingin Merapi masih dihitung secara detail. Tetapi, katanya, kerugian sementara diperkirakan antara satu hingga dua miliar rupiah antara lain sektor pertanian, sarana dan prasarana, serta perumahan. Petugas, katanya, terus menyalurkan bantuan logistik kepada warga di berbagai pengungsian. "Persediaan logistik mencukupi kebutuhan mereka termasuk uang lauk pauk kami salurkan sesuai dengan ketentuan," katanya. (Ant)
No comments:
Post a Comment