Jember, (tvOne) Penderita yang terinfeksi "human immunodeficiency virus and acquired immuno deficiency syndrome" atau HIV/AIDS di Kabupaten Jember, Jawa Timur mencapai 500 orang, selama 2004 hingga akhir November 2010 Humas Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember, Yumarlis, Selasa, mengatakan jumlah penderita HIV/AIDS di Jember meningkat setiap tahun seiring dengan banyaknya warga yang berpotensi tertular HIV/AIDS memeriksakan diri ke klinik "Voluntary Councelling and Testing" (VCT). "Ratusan penderita HIV/AIDS tertular karena menggunakan jarum suntik saat mengonsumsi narkoba, pekerja seks komersial (PSK), pelanggan PSK, waria pekerja seks dan masyarakat yang berperilaku seks menyimpang," tuturnya menjelaskan. Data di Dinkes Jember mencatat jumlah penderita HIV/AIDS tahun 2004 sebanyak satu kasus, tahun 2005 sebanyak dua kasus, tahun 2006 sebanyak empat kasus. Tahun 2007 sebanyak 72 kasus, tahun 2008 sebanyak 114 kasus, tahun 2009 sebanyak 157 kasus, dan Januari hingga akhir November 2010 sebanyak 150 kasus. "Sebanyak 500 penderita HIV/AIDS mendapat penanganan dan pengobatan di Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi, Puskesmas Puger, dan RSD Balung," terangnya. How can you put a limit on learning more? The next section may contain that one little bit of wisdom that changes everything.
Dari 500 penderita HIV/AIDS di Jember, lanjut dia, sebanyak 389 merupakan warga Jember, sedangkan sisanya sebanyak 111 penderita berasal dari berbagai kabupaten tetangga di sekitar Jember yang berobat di RSD Jember. Dinkes Jember, kata dia, berupaya menjalankan sejumlah program untuk mencegah meluasnya penularan HIV/AIDS di Jember antara lain memberikan pendidikan kepada pemilik tempat hiburan tentang penularan dan bahaya HIV/AIDS. "Kami juga melakukan sosialisasi tentang bahaya narkoba dan larangan melakukan hubungan seks bebas kepada kalangan pelajar, supaya mereka tidak terjangkit HIV/AIDS," paparnya. Yumarlis mengimbau warga yang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS bisa memeriksakan diri ke klinik VCT RSD dr Soebandi, VCT Puskesmas Puger dan VCT RSD Balung. "Petugas di tiga klinik VCT akan memberikan pelayanan secara gratis dan kerahasiaannya penderita dijamin, apabila ada warga yang memeriksakan diri ke klinik itu," katanya menambahkan. Secara terpisah, Koordinator konselor Klinik VCT RSD dr Soebandi Jember, dr Justina Evi, mengatakan kunjungan warga yang berpotensi tertular HIV/AIDS ke klinik VCT RSD dr Soebandi berkisar 10 hingga 15 orang, setiap hari. "Kunjungan ke klinik VCT meningkat karena kesadaran warga untuk memeriksakan diri cukup tinggi, bahkan warga di luar Kabupaten Jember datang ke klinik VCT RSD dr Soebandi," kata Evi.
Dari 500 penderita HIV/AIDS di Jember, lanjut dia, sebanyak 389 merupakan warga Jember, sedangkan sisanya sebanyak 111 penderita berasal dari berbagai kabupaten tetangga di sekitar Jember yang berobat di RSD Jember. Dinkes Jember, kata dia, berupaya menjalankan sejumlah program untuk mencegah meluasnya penularan HIV/AIDS di Jember antara lain memberikan pendidikan kepada pemilik tempat hiburan tentang penularan dan bahaya HIV/AIDS. "Kami juga melakukan sosialisasi tentang bahaya narkoba dan larangan melakukan hubungan seks bebas kepada kalangan pelajar, supaya mereka tidak terjangkit HIV/AIDS," paparnya. Yumarlis mengimbau warga yang berisiko tinggi tertular HIV/AIDS bisa memeriksakan diri ke klinik VCT RSD dr Soebandi, VCT Puskesmas Puger dan VCT RSD Balung. "Petugas di tiga klinik VCT akan memberikan pelayanan secara gratis dan kerahasiaannya penderita dijamin, apabila ada warga yang memeriksakan diri ke klinik itu," katanya menambahkan. Secara terpisah, Koordinator konselor Klinik VCT RSD dr Soebandi Jember, dr Justina Evi, mengatakan kunjungan warga yang berpotensi tertular HIV/AIDS ke klinik VCT RSD dr Soebandi berkisar 10 hingga 15 orang, setiap hari. "Kunjungan ke klinik VCT meningkat karena kesadaran warga untuk memeriksakan diri cukup tinggi, bahkan warga di luar Kabupaten Jember datang ke klinik VCT RSD dr Soebandi," kata Evi.
No comments:
Post a Comment