Kediri, (tvOne) Banjir yang melanda Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tepatnya di Desa Wonorejo, Kecamatan Ngasem, mengakibatkan sekitar 290 rumah warga dan lebih dari 3 hektare sawah terendam. Pelaksana tugas Kepala Desa Wonocatur, Sutio, Sabtu mengemukakan banjir di daerahnya sempat membuat warga resah. Air sudah membanjiri daerahnya sejak Jumat (5/11) dan terus naik. "Hujan turun sangat deras sejak kemarin (Jumat, 5/11). Air terus naik hingga masuk ke dalam rumah," katanya ditemui di lokasi banjir. Di daerahnya, kata Sutio, banjir terparah terjadi di Dusun Wonocatur dan Kali. Ada sekitar 290 kepala keluarga yang rumahnya terendam air. Bahkan, hingga pagi ini, ketinggian air masih mencapai lutut orang dewasa. Ia juga mengungkapkan, penyebab banjir di lokasi itu karena jebolnya tanggul sungai. Tanggul dengan ketinggian 500 meter dan panjang 75 meter itu jebol setelah diterjang arus air dari Sungai Sukorejo yang bermuara di Sungai Brantas. It's really a good idea to probe a little deeper into the subject of mobil keluarga ideal terbaik indonesia. What you learn may give you the confidence you need to venture into new areas.
Pihaknya berharap, pemkab segera menindaklanjuti masalah itu. Ia meminta, agar lokasi tanggul segera diperbaiki, sehingga banjir tidak kembali menerjang jika hujan turun. Mengantisipasi air yang terus menggenang di sekitar rumah warga, sejak pagi mereka sudah bekerja bakti, membuat tanggul darurat. Mereka berharap, hujan tidak kembali turun, sehingga air juga tidak meluap menggenangi rumah warga. Sementara itu, pelaksana tugas Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Kabupaten Kediri, Edhi Purwanto mengaku pemkab sudah menerjunkan tim untuk survei lokasi itu. "Kami sudah menurunkan tim untuk meninjau langsung lokasi banjir. Kami juga memetakan daerah yang terkena banjir itu," kata Edhi. Menurut dia, banjir yang terjadi sejak semalam selain merendam sedikitnya 290 KK, juga merendam lebih dari 3 hektare lahan petani. Ia mengatakan, belum mengetahui kerugian yang diderita akibat musibah banjir tersebut. Untuk saat ini, pihaknya konsentrasi untuk membuat tanggul darurat. Edhi juga mengatakan, sebenarnya tanggul itu milik provinsi. Namun, pemkab juga berencana untuk membangun karena kerusakan itu. Saat ini, petugas juga sudah melakukan pendataan material yang diperlukan untuk membangun tanggul itu. "Ibu Bupati sudah menginstruksikan untuk segera mendata tanggul itu, termasuk kebutuhan material untuk perbaikan. Kami juga akan mengirimkan laporan ini ke provinsi, karena tanggul itu milik provinsi," kata Edhi. (Ant)
Pihaknya berharap, pemkab segera menindaklanjuti masalah itu. Ia meminta, agar lokasi tanggul segera diperbaiki, sehingga banjir tidak kembali menerjang jika hujan turun. Mengantisipasi air yang terus menggenang di sekitar rumah warga, sejak pagi mereka sudah bekerja bakti, membuat tanggul darurat. Mereka berharap, hujan tidak kembali turun, sehingga air juga tidak meluap menggenangi rumah warga. Sementara itu, pelaksana tugas Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Kabupaten Kediri, Edhi Purwanto mengaku pemkab sudah menerjunkan tim untuk survei lokasi itu. "Kami sudah menurunkan tim untuk meninjau langsung lokasi banjir. Kami juga memetakan daerah yang terkena banjir itu," kata Edhi. Menurut dia, banjir yang terjadi sejak semalam selain merendam sedikitnya 290 KK, juga merendam lebih dari 3 hektare lahan petani. Ia mengatakan, belum mengetahui kerugian yang diderita akibat musibah banjir tersebut. Untuk saat ini, pihaknya konsentrasi untuk membuat tanggul darurat. Edhi juga mengatakan, sebenarnya tanggul itu milik provinsi. Namun, pemkab juga berencana untuk membangun karena kerusakan itu. Saat ini, petugas juga sudah melakukan pendataan material yang diperlukan untuk membangun tanggul itu. "Ibu Bupati sudah menginstruksikan untuk segera mendata tanggul itu, termasuk kebutuhan material untuk perbaikan. Kami juga akan mengirimkan laporan ini ke provinsi, karena tanggul itu milik provinsi," kata Edhi. (Ant)
No comments:
Post a Comment