TEMPO Interaktif, Bandung - Organisasi Angkutan Darat Jawa Barat mendesak Departemen Perhubungan menggelar tender rute gemuk Bandung-Bandara Soekarno Hatta yang sudah dua tahun tertunda. Saat itu rute ini dilayani sebuah operator bus, Primajasa, dan dua minibus yakni X-Trans dan Cipaganti. Organda menyatakan saat ini penumpang ke bandara dari Bandung mencapai 100 persen. "Ini artinya, perlu armada tambahan untuk melayani rute ini," ujar Ketua Organda Jawa Barat Adriansyah di Bandung, Rabu (17/3). Mudah-mudahan informasi yang disajikan sejauh ini telah berlaku. Anda mungkin juga ingin mempertimbangkan berikut ini:
Primajasa melayani rute yang ditempuh sekitar tiga jam perjalanan itu dengan 21 bus sedang dua perusahaan minibus--masing-masing dengan kendaraan berkapasitas delapan penumpang--memiliki 55 mobil. Jumlah ini, menurut Adriansyah, sangat kurang. Pemerintah perlu membuka kembali tender Astaga.com lifestyle on the net untuk tambahan armada. "Kami harapkan tahun ini segera dilakukan, karena sudah dua tahunan tertunda," katanya. Ia juga mengatakan tender itu memungkinkan ada saingan. "Nantinya operator akan bersaing lewat pelayanan, kenyamanan, dan harga yang kompetitif yang ditawarkan pada penumpang," katanya. "Kalau tidak ada tender baru, dikuatirkan makin banyak armada gelap yang melayani rute ini." ALWAN RIDHA RAMDANI
Primajasa melayani rute yang ditempuh sekitar tiga jam perjalanan itu dengan 21 bus sedang dua perusahaan minibus--masing-masing dengan kendaraan berkapasitas delapan penumpang--memiliki 55 mobil. Jumlah ini, menurut Adriansyah, sangat kurang. Pemerintah perlu membuka kembali tender Astaga.com lifestyle on the net untuk tambahan armada. "Kami harapkan tahun ini segera dilakukan, karena sudah dua tahunan tertunda," katanya. Ia juga mengatakan tender itu memungkinkan ada saingan. "Nantinya operator akan bersaing lewat pelayanan, kenyamanan, dan harga yang kompetitif yang ditawarkan pada penumpang," katanya. "Kalau tidak ada tender baru, dikuatirkan makin banyak armada gelap yang melayani rute ini." ALWAN RIDHA RAMDANI
No comments:
Post a Comment