TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Bambang Hendarso Danurimemastikan teroris yang ditangkap dalam penyergapan di dua rumah diKlaten, Jawa Tengah, kemarin adalah Abdullah Sunata dan kawanannya."Densus 88 sudah melakukan penangkapan terhadap Abdullah Sunata,"katanya saat ditemui seusai acara di Bidakara tadi malam.
Kepala Polri menyebutkan, ada empat teroris yang ditangkap di DusunCungkrungan, Desa Blang Wetan, itu. Selain Sunata, tersangka lain adalahSogir, yang disebut-sebut pernah bersama gembong teroris Dr Azhari(almarhum). "Satu lagi Agus, sudah ditangkap. Dan dari mereka, ada satuyang terkena tembakan," ujarnya.
Bambang belum mau berkomentar banyak soal penyergapan itu. Ia juga takbersedia menjelaskan soal rencana teror kelompok ini. œKami belum sampaiproses pengambilan keterangan dari mereka. Teman-teman sedang bekerjadi lapangan."
Pengamat intelijen yang dekat dengan kepolisian, Dynno Chressbon,menyebutkan bahwa Sobri adalah adik dari teroris Subur Sugiarto, yangditangkap di Semarang. Mereka juga pernah menyembunyikan Noor Din M. Topdi Kediri. Adapun Yuli Sartono yang tewas adalah ajudan AbdullahSunata. "Dialah yang membunuh dua polisi di Purworejo," ujarnya. Sepertinya informasi baru ditemukan tentang sesuatu setiap hari. Topik dan kata kunci% dari% tidak terkecuali. Jauhkan membaca lebih segar untuk mendapatkan berita tentang latest cheat.
Dynno menjelaskan, penyergapan di Klaten didahului penangkapan terhadapdua orang asal Klaten di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, pada 18 Junisiang lalu. Dua orang itu ditangkap saat sedang merekam beberapa obyekvital dengan kamera video. Aktivitas keduanya dianggap mencurigakan, dandiduga merupakan bagian dari rencana teror mereka. œIni yang memicupenggerebekan di Klaten.
Polisi memburu kelompok Abdullah Sunata alias Arman Kristianto inikarena ia diduga merencanakan penyerangan terhadap Presiden dan paratamu negara di Istana Negara pada 17 Agustus 2010. Kelompok teroris inimenyebut dirinya Al-Qaidah Indonesia Wilayah Serambi Mekkah, dan telahmenyiapkan puluhan senjata serta peluncur granat. "Mereka akan serangdan bunuh RI-1, pejabat, dan tamu negara yang sedang upacara di Istana,kata Kepala Polri dalam jumpa pers seusai penyergapan beberapatersangka di Cawang dan Cikampek, beberapa waktu yang lalu.
Ketika itu Kepala Polri menunjukkan sebuah bagan organisasi yangmenggambarkan jabatan Sunata yang sejajar dengan para senior kelompokini, misalnya Dulmatin, yang tewas dalam penggerebekan di Pamulang,Maret silam. Bersama Dulmatin, Sunata juga memimpin 15 orang di Aceh dan45 orang di luar Aceh.
Sunata adalah atasan Maulana, Sofyan, Mustakin, Ardi, Mahfud, Yudi, danJaja. Jaja tewas di Aceh, sedangkan adiknya, Slamet Saptono, ditembakmati dalam penyergapan di Cikampek. Sunata pernah ditangkap pada 2 Juli2005 karena menyembunyikan Noor Din M. Top dan menyimpan senjata api.Pada Mei 2006, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonisnya tujuh tahunpenjara.
Lelaki kelahiran Bambu Apus, Jakarta Timur, 4 Oktober 1978, ini hanyamenjalani masa penahanan 4 tahun 8 bulan. Ia dilepas dengan pembebasanbersyarat karena dianggap patuh. Belakangan, dia diketahui telahmerencanakan beragam teror sejak dalam penjara. œDia kembali memimpinKompak (Komite Aksi Penanggulangan Krisis) dan jadi buron sampaisekarang," kata Bambang Hendarso.
TOMI | JOBPIE | NALIA RAFIKA | MUNAWWAROH | UKKY PRIMARTANTYO
Kepala Polri menyebutkan, ada empat teroris yang ditangkap di DusunCungkrungan, Desa Blang Wetan, itu. Selain Sunata, tersangka lain adalahSogir, yang disebut-sebut pernah bersama gembong teroris Dr Azhari(almarhum). "Satu lagi Agus, sudah ditangkap. Dan dari mereka, ada satuyang terkena tembakan," ujarnya.
Bambang belum mau berkomentar banyak soal penyergapan itu. Ia juga takbersedia menjelaskan soal rencana teror kelompok ini. œKami belum sampaiproses pengambilan keterangan dari mereka. Teman-teman sedang bekerjadi lapangan."
Pengamat intelijen yang dekat dengan kepolisian, Dynno Chressbon,menyebutkan bahwa Sobri adalah adik dari teroris Subur Sugiarto, yangditangkap di Semarang. Mereka juga pernah menyembunyikan Noor Din M. Topdi Kediri. Adapun Yuli Sartono yang tewas adalah ajudan AbdullahSunata. "Dialah yang membunuh dua polisi di Purworejo," ujarnya. Sepertinya informasi baru ditemukan tentang sesuatu setiap hari. Topik dan kata kunci% dari% tidak terkecuali. Jauhkan membaca lebih segar untuk mendapatkan berita tentang latest cheat.
Dynno menjelaskan, penyergapan di Klaten didahului penangkapan terhadapdua orang asal Klaten di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, pada 18 Junisiang lalu. Dua orang itu ditangkap saat sedang merekam beberapa obyekvital dengan kamera video. Aktivitas keduanya dianggap mencurigakan, dandiduga merupakan bagian dari rencana teror mereka. œIni yang memicupenggerebekan di Klaten.
Polisi memburu kelompok Abdullah Sunata alias Arman Kristianto inikarena ia diduga merencanakan penyerangan terhadap Presiden dan paratamu negara di Istana Negara pada 17 Agustus 2010. Kelompok teroris inimenyebut dirinya Al-Qaidah Indonesia Wilayah Serambi Mekkah, dan telahmenyiapkan puluhan senjata serta peluncur granat. "Mereka akan serangdan bunuh RI-1, pejabat, dan tamu negara yang sedang upacara di Istana,kata Kepala Polri dalam jumpa pers seusai penyergapan beberapatersangka di Cawang dan Cikampek, beberapa waktu yang lalu.
Ketika itu Kepala Polri menunjukkan sebuah bagan organisasi yangmenggambarkan jabatan Sunata yang sejajar dengan para senior kelompokini, misalnya Dulmatin, yang tewas dalam penggerebekan di Pamulang,Maret silam. Bersama Dulmatin, Sunata juga memimpin 15 orang di Aceh dan45 orang di luar Aceh.
Sunata adalah atasan Maulana, Sofyan, Mustakin, Ardi, Mahfud, Yudi, danJaja. Jaja tewas di Aceh, sedangkan adiknya, Slamet Saptono, ditembakmati dalam penyergapan di Cikampek. Sunata pernah ditangkap pada 2 Juli2005 karena menyembunyikan Noor Din M. Top dan menyimpan senjata api.Pada Mei 2006, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonisnya tujuh tahunpenjara.
Lelaki kelahiran Bambu Apus, Jakarta Timur, 4 Oktober 1978, ini hanyamenjalani masa penahanan 4 tahun 8 bulan. Ia dilepas dengan pembebasanbersyarat karena dianggap patuh. Belakangan, dia diketahui telahmerencanakan beragam teror sejak dalam penjara. œDia kembali memimpinKompak (Komite Aksi Penanggulangan Krisis) dan jadi buron sampaisekarang," kata Bambang Hendarso.
TOMI | JOBPIE | NALIA RAFIKA | MUNAWWAROH | UKKY PRIMARTANTYO
No comments:
Post a Comment