TEMPO Interaktif, Jakarta - Bambang Widyatmoko dan Haran Tarigan, dua hakim Pengadilan Negeri Tangerang yang memutus bebas Gayus Halomoan Tambunan, merasa tersinggung dituduh menerima suap senilai US$ 5000. "Kami tersinggung, pada pmeriksaan (di Komisi Yudisial) baru dengar ada keterangan itu," ujar Haran dalam jumpa pers di Komisi Yudisial, Rabu (21/4). "Pada dasarnya kami tidak menerima. Uang yang sehubungan dengan proses perkara tidak kami terima." Tetapi, keduanya tak kecewa saat mengetahui Asnun menerima Rp 50 juta dari Gayus. "Kami malah bersyukur bisa terhindar dari perbuatan yang tercela," ucap Haran. Jika Anda dasar apa yang Anda lakukan pada informasi yang tidak akurat, Anda mungkin tidak menyenangkan terkejut oleh konsekuensi. Pastikan Anda mendapatkan seluruh latest cheat cerita dari sumber-sumber informasi.
Mereka menyatakan siap dikonfrontir dengan Ketua Pengadilan Negeri Tangerang Muhtadi Asnun maupun Gayus Tambunan. "Kami siap dikonfrontir, dengan adanya berita hari ini yang membawa-bawa nama kami, kami sangat sakit hati, lebih baik dikonfrontir. Dikonfrontir dengan Gayus? Oke, monggo, kami dengan Gayus tidak pernah bertemu kecuali di persidangan," tutur Bambang dengan mimik dongkol. Menurut Bambang dan Haran, tidak ada intervensi yang dilakukan Asnun dalam pembuatan putusan. Vonis itu dijatuhkan murni berdasar Berita Acara Pemeriksaan dan fakta persidangan. Namun, keduanya mengakui ada kejanggalan dalam Berita Acara Pemeriksaan dan dakwaan. Misal, kata Bambang, saksi tidak mendukung BAP yang dibuat penyidik. Jaksa pun tidak menghadirkan Son Yong Tae, warga Korea yang diakui Gayus pernah memberi uang sebagai bayaran pengurusan masalah pajaknya. Bambang dan Haran hari ini diperiksa Komisi terkait putusan bebas untuk Gayus. Kedua hakim berpakaian setelan safari biru itu tampak lelah setelah diperiksa berjam-jam. BUNGA MANGGIASIH
Mereka menyatakan siap dikonfrontir dengan Ketua Pengadilan Negeri Tangerang Muhtadi Asnun maupun Gayus Tambunan. "Kami siap dikonfrontir, dengan adanya berita hari ini yang membawa-bawa nama kami, kami sangat sakit hati, lebih baik dikonfrontir. Dikonfrontir dengan Gayus? Oke, monggo, kami dengan Gayus tidak pernah bertemu kecuali di persidangan," tutur Bambang dengan mimik dongkol. Menurut Bambang dan Haran, tidak ada intervensi yang dilakukan Asnun dalam pembuatan putusan. Vonis itu dijatuhkan murni berdasar Berita Acara Pemeriksaan dan fakta persidangan. Namun, keduanya mengakui ada kejanggalan dalam Berita Acara Pemeriksaan dan dakwaan. Misal, kata Bambang, saksi tidak mendukung BAP yang dibuat penyidik. Jaksa pun tidak menghadirkan Son Yong Tae, warga Korea yang diakui Gayus pernah memberi uang sebagai bayaran pengurusan masalah pajaknya. Bambang dan Haran hari ini diperiksa Komisi terkait putusan bebas untuk Gayus. Kedua hakim berpakaian setelan safari biru itu tampak lelah setelah diperiksa berjam-jam. BUNGA MANGGIASIH
No comments:
Post a Comment