TEMPO Interaktif, Jakarta -Peneliti Utama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai calon Ketua Umum Partai Demokrat Andi Malarangeng tak percaya diri. Ini terlihat dari pola pendekatan kekerabatan yang dilakukan Andi terhadap keluarga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjaring dukungan sebelum kongres pada 21-23 Mei mendatang. Sejauh ini, kami telah menemukan beberapa fakta menarik mengenai latest cheat. Anda mungkin memutuskan bahwa informasi berikut ini bahkan lebih menarik.
Menurut Siti Zuhro, indikasi itu terlihat dari kubu Andi Malarangeng yang mengklaim telah mendapatkan dukungan dari Cikeas lewat kehadiran putra bungsu Presiden SBY, Edi Baskoro Yudhoyono. Kedatangan Ibas itu berpengaruh, tapi tidak bisa diartikan berlebihan karena dalam politik hal seperti itu adalah hal lumrah, kata Siti Zuhro seusai diskusi politik di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (13/5). Selama ini, menurut Siti, Yudhoyono telah menjadi patron bagi Partai Demokrat. Sebab itu, dia menilai wajar jika calon ketua umum beranggapan kemenangan bisa diraih dengan mudah bila mengantungi dukungan SBY. Tapi kalau berlebihan jadinya kan overdosis juga, katanya. Namun peneliti LIPI itu menilai, Presiden SBY sendiri selaku Dewan Pembina partai tidak akan memberikan arahan dan dukungan riil terhadap salah satu calon. Ia menambahkan, SBY masih mempunyai rasionalitas politik sehingga akan lebih memilih diam dan hanya memberikan wejangan normatif dalam pemilihan tersebut. Beliau tidak akan bilang apa-apa (dukungan ke salah satu pihak). Beliau mungkin hanya beri himbauan untuk berkompetisi secara jujur saja, kata Siti. ARIE FIRDAUS
Menurut Siti Zuhro, indikasi itu terlihat dari kubu Andi Malarangeng yang mengklaim telah mendapatkan dukungan dari Cikeas lewat kehadiran putra bungsu Presiden SBY, Edi Baskoro Yudhoyono. Kedatangan Ibas itu berpengaruh, tapi tidak bisa diartikan berlebihan karena dalam politik hal seperti itu adalah hal lumrah, kata Siti Zuhro seusai diskusi politik di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (13/5). Selama ini, menurut Siti, Yudhoyono telah menjadi patron bagi Partai Demokrat. Sebab itu, dia menilai wajar jika calon ketua umum beranggapan kemenangan bisa diraih dengan mudah bila mengantungi dukungan SBY. Tapi kalau berlebihan jadinya kan overdosis juga, katanya. Namun peneliti LIPI itu menilai, Presiden SBY sendiri selaku Dewan Pembina partai tidak akan memberikan arahan dan dukungan riil terhadap salah satu calon. Ia menambahkan, SBY masih mempunyai rasionalitas politik sehingga akan lebih memilih diam dan hanya memberikan wejangan normatif dalam pemilihan tersebut. Beliau tidak akan bilang apa-apa (dukungan ke salah satu pihak). Beliau mungkin hanya beri himbauan untuk berkompetisi secara jujur saja, kata Siti. ARIE FIRDAUS
No comments:
Post a Comment