Friday, September 23, 2011

Ucapan `Rok Mini` Gubernur Terus Menuai Kritik

Ketika Anda belajar tentang sesuatu yang baru, mudah merasa kewalahan oleh jumlah informasi relevan yang tersedia. Artikel informatif akan membantu Anda berfokus pada titik sentral.

Metrotvnews.com, Jakarta: Pemerhati Hukum dan Perempuan, Risa Amrikasari, menyatakan sangat tak tepat menempatkan korban pemerkosaan sebagai pihak yang bersalah. Risa mengkritik pernyataan pemakaian rok mini sebagai penyebab pemerkosaan seperti dikemukakan Gubernur DKI Fauzi Bowo meskipun kemudian ia meminta maaf atas ucapannya itu.

"Itu adalah cara berpikir yang mentah dan tidak merujuk pada hasil penelitian yang komprehensif," kata Risa.

Saya percaya bahwa apa yang Anda telah membaca sejauh ini informatif. Bagian berikut ini harus pergi jauh ke arah membersihkan setiap ketidakpastian yang mungkin tetap.

Menurut penulis buku Good Lawyer itu, ketidakmampuan orang untuk menahan syahwat yang menyebabkan terjadinya pemerkosaan, sepenuhnya tanggung jawab pelaku. Tindakan itu tak bisa dihubungkan dengan pemakaian rok mini oleh perempuan.

"Pemerintah yang tak baik adalah yang selalu menyalahkan dan membalikkan persoalan kepada rakyatnya tanpa mau secara sungguh-sungguh berperan mencegah terjadinya perkosaan," terang Risa.

Dia mengatakan, pemerintah bisa mencegah pemerkosaan dengan menerapkan ancaman hukum sangat tinggi. Atau mengambil tindakan pencegahan dengan melarang penggunaan kaca gelap dan sopir tembak.

"Pemerintah harus bereaksi cepat atas setiap pengaduan dari korban perkosaan," katanya.(Ant/ICH)

Kadang-kadang sulit untuk memilah-milah semua rincian yang terkait dengan hal ini, tapi aku positif Anda tidak akan kesulitan untuk memahami informasi yang disajikan di atas.

No comments:

Post a Comment